Untuk Kamu Para Wanita yang Sering Tersakiti, Luangkan Waktu Satu Menit Untuk Merenung Hal Ini
Hai
seluruh wanita di Indonesia, maupun di luar Indonesia yang kebetulan
mampir untuk membaca artikel ini. Kalian tidak perlu tahu siapa aku. Aku
juga tidak akan mengenalkan siapa namaku, di mana aku tinggal, dan
banyak hal pribadi yang memang tidak akan aku bagikan. Anonim.
Aku
ingin kita merenung bersama-sama. Detik ini, menit ini, jam ini, hari
ini, bulan ini, kita bisa merasakan sangat sedih bahkan terluka. Dan
anehnya, luka itu datang bahkan saat kita masih kecil, masih duduk di
bangku sekolah ataupun kuliah hingga peristiwa dalam satu pekan ini.
Sebegitu kuatkah perasaan terluka itu? Kalian merasa takut? Aku juga.
Kalian tidak sendirian. Setiap orang punya ketakutan masing-masing.
Setiap
waktu, terutama malam hari, aku selalu tidak bisa tidur, rasanya
seperti ada pedang menusuk dadaku, terasa sangat sakit mengingat
peristiwa yang menyakitkan. Aku sudah berupaya banyak hal untuk
menyembuhkan luka ini, mulai berfikir positif, berusaha memaafkan,
bahkan berkonsultasi dengan psikolog.
Efeknya
memang sebentar aku sembuh, tapi saat saat tertentu aku berhadapan
dengan hal yang hampir sama dengan yang aku alami, pikiranku kacau,
hatiku sangat sakit, aku tidak bisa merasakan aku masih hidup rasanya
sangat sakit seperti mau mati. Ya. Aku mempunyai trauma tentang masa
lalu yang ada di hidupku. Aku tidak bisa bersosialisasi dengan baik
dengan orang lain. Aku memang seorang populer. Siapa yang tidak
mengenalku? Bahkan aku sering bertemu orang yang tidak kukenal dan
mereka mengenalku. Hidupku seperti berjalan di atas duri. Mereka menilai
aku aneh. Padahal, aku hanya berbeda. Aku tidak akan tahan berlama-lama
berkumpul diantara banyak orang, seakan mereka semua mengataiku dan
menggunjingku. Buktinya, mereka memang menggunjingku. Hatiku resah, aku
sering anemsia, tubuhku cepat lelah dan berat badanku cenderung turun.
Aku tidak sakit, tubuhku sehat wal afia, namun lukaku seakan tidak
tampak dan oranglain tidak ada yang tahu.
Terlalu sering aku disakiti, membuatku tidak percaya pada orang lain.
Kita
mungkin pernah mengalami masa sulit dalam hidup, peristiwa itu sudah
berakhir, namun berimbas pada masa ini. Saat aku mempunyai tekanan yang
parah dalam pikiranku, aku benar-benar tidak bisa berfikir logis. Apa
yang bisa aku lakukan? Aku hanya bisa mendekatkan diri pada Tuhan, dan
aku berusahapositive thinking pada
apa yang terjadi. Setiap kubersujud, aku hanya berdoa agar luka hatiku
bisa sembuh. Orang yang membuat luka hati ini memang sudah minta maaf,
tapi luka yang satu itu memang sangat membekas. Benar memang, sekali
wanita tersakiti, bekasnya akan sulit hilang. Seperti memaku paku ke
tembok, lalu coba saja cabut paku itu, yah, masih meninggalkan luka
bukan?
Kalian
yang membaca ini, aku yakin kalian punya trauma sendiri. Bisa saja
masalah hutang keluarga, kekerasan dalam rumah tangga, kurangnya kasih
sayang keluarga, anggota keluarga sakit, perceraian dalam rumah tangga,
ditinggalkan orang yang dicintai, kurangnya pendapatan, dan lain
sebagainya. Dalam pertemanan, kita mungkin saja pernah ditikam oleh
teman yang kita percayai, sahabat kita mendekati orang yang kita suka,
teman menghancurkan karir kita, teman yang suka menggosipkan keburukan
kita dibelakang, difitnah, dihina, direndahkan, dimusuhi, dimaki, dan
masih banyak masalah yang melelahkan hati.
Dalam percintaan, kita mungkin saja pernah diselingkuhi, dipandang sebelah mata, ditikung, dibohongi, diingkari, dipermainkan, diberi harapan palsu, dan masih banyak lagi alas an yang membuat kita terluka.
Kawan,
jika jiwa kita lelah, istirahatlah. Kita boleh beristirahat dari semua
ini. Berusahalah rileks dan tersenyum. Bahkan kalian bisa melakukan apa
saja hobi kalian ketika stress melanda. Aku yakin luka masa lalu akan
terus ada. Hanya saja,
“Apakah kalian akan membiarkan hidup kalian berantakan hanya karena terpasung oleh luka?”
Jika
kalian jawab tidak, mari kita sama-sama melangkah lagi. Aku tidak bisa
berbuat apa-apa ketika cerita hidupku berkata aku telah terluka, yang
aku lakukan adalah tidak menambahnya menjadi lebih parah, berusaha
menamengi diri agar tidak terluka dan pelan-pelan mengobati luka ini.
Aku mungkin saja tidak seperti aku yang dahulu, tekanan hidup yang aku
jalani terlalu menyakitkan. Namun, aku punya niat hati untuk sembuh.
Pertama,
aku akan berniat aku bisa melewati semua ini. Kedua, aku tidak ingin
berhubungan dengan orang yang menyakiti dan cobalah memaafkan walaupun
sulit, akan aku coba. Ketiga, tenangkan diri, luapkan emosimu di suatu
hal, menangislah sebnayak-banyaknya hingga kamu mulai lelah, setelah itu
lakukan hal yang bisa membangkitkan gairahmu, seperti berjualan online
untuk mendapatkan pendapatan lebih, melakukan hobi yang membuat sehat
dan menambah pendapatan, oke, sekarang lakukan semua yang kalian suka.
Tidak ada yang melarang kamu bahagia, tidak ada seorangpun yang berhak
membatasi dirimu.
Pelukanku
dari jauh untuk kalian wanita yang terluka. Belajarlah dari kesalahan
kita di masa lalu. Aku berikan kalian semangat. Mari kita bangkit dan
tersenyum untuk membahagiakan orang yang kita sayangi.
Keajaiban akan datang pada yang percaya bahwa hal itu akan terjadi
0 Response to "Untuk Kamu Para Wanita yang Sering Tersakiti, Luangkan Waktu Satu Menit Untuk Merenung Hal Ini"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.